Laman

Minggu, 26 Februari 2012

Masjid di Amerika tanpa Menara dan Kubah

Pembangunan masjid di Amerika Serikat (AS) setelah tragedi serangan 9/11 semakin meninggalkan tradisi bangunan masjid yang konvensional: menggunakan menara dan kubah.
Profesor Studi Islam di American University di Washington DC, Akbar Ahmed, salah satu ahli dalam dunia Islam kontemporer mengatakan, usai tragedi 9/11 mustahil membangun masjid di AS seperti masjid layaknya di negara Muslim, karena akan memunculkan kontroversi di masyarakat AS.
"Pada saat itu adalah waktu yang buruk untuk arsitektur Islam," kata Ahmed, yang juga mantan duta besar Pakistan untuk Inggris dalam laman BBC,
Selama berabad-abad, kubah dan menara masjid telah menjadi ikon yang terintegrasi dari arsitektur masjid di seluruh dunia. Tapi sekarang, masyarakat Muslim telah mengembangkan konsep baru dalam desain tempat masjid yang lebih modern. 
Menurut direktur dewan urusan masyarakat Muslim Washington DC, Haris Tarin, identitas Muslim di AS sekarang tidak bisa didasarkan pada simbol semata. "Identitas Muslim ini harus ditunjukkan bahwa Anda adalah bagian dari komunitas Muslim, sesuatu yang lebih besar daripada Anda," jelas Tarin, ketua Pendiri Ihsan Center di San Fernando Valley, California.
Masjid Ihsan Center dibuka 2011 lalu. Masjid yang memiliki program komunitas perempuan dan masyarakat muda Muslim ini pun tampil polos dan tanpa menara.
Selain Masjid Ihsan Center di San Fernando, California, masjid yang direncanakan memiliki desain arsitektur modern juga adalah masjid di Manhattan. Pendirian masjid dan pusat komunitas Muslim Manhattan ini sempat memicu protes di masyarakat AS.
Ini karena kedekatannya dengan lokasi serangan teror 11 September 2001, yang dianggap sebagai lambang dari identitas Muslim-Amerika. "Perencana masjid di lokasi Park 51 akhirnya menolak kubah dan menara," kata Maryan Eskandari, mantan direktur dari American Institute of Architects, yang juga arsitek masjid ini.

Sumber : Replubika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar