Laman

Senin, 20 Februari 2012

7 Tempat yang sering di kunjungi di SURABAYA


1. Sunan Ampel

Pintu Masuk Area Makam



Ampel, adalah sebuah kawasan di bagian utara Kota Surabaya dimana mayoritas penduduknya merupakan etnis Arab. Di kawasan ini kental suasana Timur Tengah, dan pasarnya menjual barang-barang dan makanan khas Timur Tengah. Pusat kawasan Ampel adalah Masjid Ampel, yang didirikan pada abad ke-15. Kawasan Ampel merupakan
salah satu daerah kunjungan wisata di Surabaya.
Sunan Ampel yang berasal dari Kerajaan Champa (Vietnam) diberi tanah di daerah Ampel oleh Raja Majapahit Brawijaya V. Kawasan Ampel kemudian menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa oleh Walisongo. Makam Sunan Ampel terdapat di kawasan ini, dan menjadi tempat ziarah.

 
2. Pantai Kenjeran

Pantai Kenjeran terletak di sebelah Timur Kota Surabaya, dari pintu masuk Surabaya dapat ditempuh melalui Jalan Waru-Ahmad Yani-Wonokromo-Basuki Rahmat-Pemuda-Dharmahusada(Prof. Dr. Moestopo)-Kalijudan/Mulyosari-Kenjeran. Pantai ini bagus dan airnya jernih (dulu kira-kira 20 tahun yang lalu), Sekarang menjadi keruh karena pendangkalan lumpur dari kali brantas. Tapi toh, masih aja ada yang datang, bukan untuk melihat pantainya, melainkan untuk berbelanja kekayan laut yang beraneka ragam.

Sunrise in Pantai Kenjeran

Sunset in Pantai Kenjeran


3. Taman Bungkul

Taman Bungkul


Awal mula nama taman bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Beliau adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah.
Taman Bungkul hadir dengan mengusung konsep Sport, Education dan juga Entertainment, Letaknya yang cukup strategis dan berada tepat di tengah kota (jl.Raya Darmo) membuat taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung baik tua, muda maupun anak-anak bahkan juga para Lansia,Bebas menikmati setiap sudut taman ini.
Sejak di resmikan pada 21 maret 2007, Taman Bungkul memang semakin menarik dan mempesona. Salah satunya di karenakan sarana yang melengkapinya bisa di bilang tergolong komplit, Seperti skateboard track dan BMX track, Jogging track, Plaza (panggung untuk Live performance berbagai jenis entertainment), Zona akses Wi-fi gratis, telepon umum, Area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak hingga pujasera pun ada.


4. Tugu Pahlawan 

Monumen Tugu Pahlawan


Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

5. Monumen Kapal Selam


Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film, dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini anda juga akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana

Ada cerita unik dibalik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam Pak Drajat Budiyanto yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia) ini dan juga mantan KKM KRI Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Beliau ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Surabaya Plaza. Caranya dengan memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.


6. Kebun Binatang Surabaya


Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.
Susunan Pengurus Pertama Kebun Binatang Surabaya :

  • Ketua: J.P Mooyman
  • Sekretaris: A.H. de Wildt
  • Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu :

  1. F.C. Frumau
  2. A. Lenshoek
  3. H.C. Liem
  4. J. Th. Lohmann
  5. Edw. H. Soesman
  6. M.C. Valk
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani / KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula. Dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektar dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS tlah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat rekreasi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.


7. Taman Pelangi

Taman Pelangi

Bundaran Dolog, atau yang lebih populer disebut Taman Pelangi terletak di Surabaya Selatan tepatnya di jalan Ahmad Yani. Taman Pelangi ini dibuat atas isu pemanasan global dan bersama taman lain untuk memenuhi Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota Surabaya sebesar 30% dari total wilayah. Lokasi yang terletak di tengah lalu lintas padat ditambah keberadaan julangan batang static mass dalam pola lengkung dari yang
terpendek hingga yang tertinggi dengan puncak setinggi 9 meter membuatnya begitu monumental. Tak pelak, Taman Pelangi juga berfungsi sebagai gerbang penyambutan bagi masyarakat yang memasuki kota dari arah selatan karena begitu mudah terlihat dari kejauhan.

Jika kita naik helikopter dan melihat Taman Pelangi dari atas, tampak bangunan unik dengan batang-batang balok menjulang membentuk seperti belah daun. Bangunan inilah yang menjadi focal point dari Taman Pelangi yang disebut sculpture. Scuplture merupakan rangkaian 31 batang static mass dalam pola lengkung dengan puncak tertinggi 9 meter. Penataan static mass yang sedemikian rupa menimbulkan kesan humanis. Kesan humanis makin terasa bila melihatnya secara dekat. Menggunakan motor kita dapat mengakses taman ini dan menempatkannya di area parkir yang terletak di sebelah barat. Dengan sekali menginjakkan kaki dapat terlihat layout organik dengan axis line membentuk zona aktifitas. Selain bangunan utama, kita juga dapat berkeliling taman menikmati bunga-bunga yang ditata secara apik. Begitu indahnya hingga ingin rasanya tangan kita memetik beberapa tangkai bunga untuk dibawa pulang. Namun sayang, hal itu tidak akan terwujud karena tanda larangan untuk memetik bunga terpasang di beberapa sudut. Berjalan ke arah timur kita akan menjumpai tanaman merambat yang disusun melingkar dari kiri ke kanan melintas di atas kepala kita. Bila kita melintas di bawahnyanya, terasa berada di film pada adegan ketika sang pria menyatakan cinta pada sang wanita.

Berkeliling Taman Pelangi lebih terasa keromantisannya ketika senja datang menjemput. Scupture yang sudah begitu megah mulai dihiasi dengan pencahayaan lampu LED di tiap batangnya dengan warna yang berbeda seperti pelangi. Efek pencahayaan inilah yang membuat Taman Pelangi mendapatkan namanya. Suasana semakin menakjubkan dengan adanya air mancur yang keluar di tiap ujung batangnya dan mengalir jatuh di kolam yang berada tepat di bawahnya. Kita bisa duduk-duduk di tepi kolam sambil menikmati suasana ke arah manapun sejauh mata memandang. Bisa menengok ke sebelah barat. Di situ terlihat taman dengan temaram lampu dari lahan depan milik Bulog. Atau juga bisa melirik ke arah selatan. Di situ terlihat ada bagian lain dari Taman Pelangi yang dipisahkan oleh U-Turn (putar balik untuk kendaraan, red.) dan tentunya tak kalah indah karena terpasang pula lampu-lampu di beberapa sudutnya. Awesome, rasanya tetap ingin berlama-lama walaupun udara malam berhembus dingin sekalipun.

Bersebelahan dengan tempat parkir terdapat kantor penjaga Taman Pelangi dari Dinas P&K kota Surabaya. Disamping itu terdapat pula toilet. Jadi tak perlu pipis sembarangan seperti yang terjadi di taman kota pada umumnya. Bagi yang muslim tak perlu kawatir, kawan-kawan bisa menjalankan ibadah di mushola yang telah disediakan dan seusainya dapat menikmati kembali Taman Pelangi. Estetika Taman Pelangi begitu dijaga. Maka jangan heran bila tak satupun nampak penjual berkeliaran. Namun rasanya kurang lengkap bila tak diselingi dengan berkuliner. Tak perlu bingung mencari, sedikit berkendara ke arah timur menuju Rungkut, tepatnya di Jemursari banyak berjejer depot bebek yang namanya cukup banyak dikenal. Bebek Jemur adalah salah satu depot yang terkenal disini. Selain bebek goreng yang sudah umum, kita dapat memilih menu bebek lain yang tentunya patut untuk dicoba. 


Refrensi : www.wikipedia.org


1 komentar: