Namanya: Brookesia Micra, hasil temuan Frank Glaw, pimpinan peneliti
dari Bavarian State Collection of Zoology yang mulai melakukan ekspedisi
dari tahun 2003 sampai 2007 di Madagaskar.
"Brookesia" sesuai genusnya, sementara kata "Micra" berasal dari
bahasa Yunani "μικρός" (mikros), artinya kecil.
Ilmuwan mengakui bahwa spesies tersebut tidak terlalu sulit untuk ditangkap sebab hanya memanjat ranting pohoon setinggi 10 cm.
"Brookesia" sesuai genusnya, sementara kata "Micra" berasal dari
bahasa Yunani "μικρός" (mikros), artinya kecil.
Ilmuwan mengakui bahwa spesies tersebut tidak terlalu sulit untuk ditangkap sebab hanya memanjat ranting pohoon setinggi 10 cm.
"Mereka tidur dan Anda bisa
mengambilnya dengan mudah. Ini seperti mengambil strawberry. Mereka
tidak bergerak semalaman penuh," ungkap Glaw yang merupakan ilmuwan
Museum of natural History di Munich, Jerman, seperti dikutip Our Amazing
Planet.
Selain Brookesia micra, ilmuwan juga menemukan tiga jenis bunglon lainnya. Ilmuwan juga memprediksi bahwa mungkin ada bunglon lain yang lebih kecil. Bunglon-bunglon yang ditemukan sangat rentan pada kerusakan habitat.
Selain Brookesia micra, ilmuwan juga menemukan tiga jenis bunglon lainnya. Ilmuwan juga memprediksi bahwa mungkin ada bunglon lain yang lebih kecil. Bunglon-bunglon yang ditemukan sangat rentan pada kerusakan habitat.
Lho, berarti masih ada bunglon-bunglon renik lainnya....
Sumber: sains.kompas - wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar